Kemarin aku bermain dengan suara air yang turun dari langit, mendengar kolaborasi antara senandung hati dengan rintik hujan. Desa pinggiran kota ditepian sungai ini tak berhasil membuat sepi. Jiwaku berkecamuk ramai dalam mimpi.
Aku pernah menepi hingga sehasta, dan terjatuh hingga selutut.
Aku pernah merasa lelah hati, hingga lupa bagaimana cara berhenti.
Namun benar katanya hujan pun berhenti turun, ku lihat pelangi dari jendela berembun.
Kelak diperjalanan menuju pulang ini, Tuhan memberasamaiku dengan pasangan yang selalu menjaga hati, orang orang yang selalu berbagi kebaikan, dan anak anak shalih yang selalu mendoakan.
Langit senja datang bercampur rona matahari, aku keluar tuk menghangatkan diri, mewujudkan mimpi.
Bumi belum mengering seutuhnya, esok bisa saja hujan datang untuk ke dua ke tiga atau keempat kalinya di perjalanan menuju pulang.
it's Me Renata Dinda
Welcome to My "Fancy World"
Semua postingan yang ada di blog ini asli karya Renata Dinda it's Me . No Bash ! No Plagiat !
Song Sang Jae it's Me Kesya Hyena Idris it's Me
Cho Kyuhyun Lee Donghae Rachmanda Benn Primayudha
Facebook :
http://www.facebook.com/RenataDindaIdris
Kamis, 03 Januari 2019
Kamis, 19 April 2018
Surat untuk Calon Ibu Mertuaku
Surat untuk calon ibu mertuaku...
Salam,
Duhai calon ibu mertuaku..
Duhai calon ibu mertuaku..
Perkenankanlah saya adalah wanita biasa dengan
kepribadian yang teramat biasa dan dari kalangan keluarga yang biasa saja.
Saya bukanlah khadijah ra, seorang wanita yang
luar biasa dan teramat mulia dalam sejarah wanita islam.
Saya bukanlah aisyah ra, seorang yang utama
dalam ketakwaannya.
Bukan pula fatimah az zahra yang sangat utama
dalam ketabahannya.
Tidak pula seperti zulaikha yang teramat
sangat cantiknya.
Apalagi al khansa yang sangat pandai mendidik
mujahid-mujahid kecilnya.
Tapi, seperti yang saya katakan, saya hanya
wanita biasa.
Dengan ketakwaan yang bisa,
Ketabahan yang tak seberapa,
Dan kecantikkan saya pun tak pantas
diperhitungkan,
Namun ibu.. saya adalah wanita akhir zaman,
yang punya cita cita, menjadi wanita sholehah.
Yang akan berusaha mengabdi pada calon
suamiku. Dan juga padamu calon ibu mertuaku..
Saya bukanlah musuhmu yang hendak merebut
perhatian dan kasih sayang anakmu.
Tapi saya akan menjadi rekanmu untuk memberikan
kasih sayang pada anakmu, dan kelak pada mujahid mujahidah ku, calon cucu mu
duhai ibu..
Engkau tak perlu khawatir ibu,
Saya tak akan memonopoli perhatian anakmu.
Justru saya akan menjadikannya lebih taat
padamu.
Karena saya katakan padanya, bahwa engkaulah
yang utama patut mendapatkan perhatiannya lalu saya.
Saya pun tak akan marah jika engkau membantu
mengatur rumah tangga ku,
Karena sebagai wanita yang baru menikah,
patutlah saya belajar darimu yang berlimpah pengalaman. Dan engkau yang lebih
tau keinginan anakmu.
Duhai calon ibu mertuaku.
Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik.
Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia
antara saya dan anakmu.
Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi
banyaknya kejutan kejutan dari perbedaan antara kami.
Saya berharap engkau dapat menjadi penasehat
jika saya sedang dalam ke alpaan.
Menjadi pendengar yang setia saat saya ingin
berbagi.
Karena sekali lagi saya bukanlah siti hajar
yang sabar dalam penderitaan.
Salam, calon ibu mertuaku
Jumat, 08 Agustus 2014
Perjalanan
Aku pikir, semua orang berjalan. Bukan berarti berjalan itu melangkahkan kaki, namun, melangkahkan keinginan, melangkahkan waktu, melangkahkan pengetahuan, melangkahkan segalanya yang di usahakan kearah yang lebih baik. Hingga ada kalanya kita bertemu dengan orang yang jalannya selangkah dengan kita, atau langkahnya jauh dibelakang atau bahkan lebih jauh didepan kita. Dan inilah perjalanan..
Saat dimana kita bertemu dengan yang sejalan langkahnya dengan kita, besar kemungkinan kita bisa lama bersamanya. Karena langkahnya sama, dan rasa nyaman itu pun ada, kita tidak perlu bersusah payah melebarkan atau menyempitkan langkah. Hanya dengan berjalan beriringan menuju tujuan yang sama, yang jalannya selangkah dengan kita.
Namun, itu hanyalah saat dimana kita bertemu dengan yang sejalan langkahnya dengan kita.
Benda dilangit pun mempunyai orbit. walau langkah mereka bersamaan, namun tetap pada tempatnya masing masing.
Mungkin kita sama sama melewati batu, tapi bukan berarti sama ukurannya. Saat itu, jangan sekali-kali menahan orang lain untuk maju, membuat mereka berhenti hanya untuk menunggumu, dan jangan pula memaksa orang lain berlari sementara langkahnya tidak mampu mengikuti.
Dan inilah perjalanan..
Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.
Saat dimana kita bertemu dengan yang sejalan langkahnya dengan kita, besar kemungkinan kita bisa lama bersamanya. Karena langkahnya sama, dan rasa nyaman itu pun ada, kita tidak perlu bersusah payah melebarkan atau menyempitkan langkah. Hanya dengan berjalan beriringan menuju tujuan yang sama, yang jalannya selangkah dengan kita.
Namun, itu hanyalah saat dimana kita bertemu dengan yang sejalan langkahnya dengan kita.
Benda dilangit pun mempunyai orbit. walau langkah mereka bersamaan, namun tetap pada tempatnya masing masing.
Mungkin kita sama sama melewati batu, tapi bukan berarti sama ukurannya. Saat itu, jangan sekali-kali menahan orang lain untuk maju, membuat mereka berhenti hanya untuk menunggumu, dan jangan pula memaksa orang lain berlari sementara langkahnya tidak mampu mengikuti.
Dan inilah perjalanan..
Kita bertanggungjawab atas hidup kita sendiri.
Kamis, 27 September 2012
~~I don’t know Who You’re but I’m with You [Part 3]~~
Author : Song Sang Jae (Renata Dinda
Idris)
Genre : Romance
Rating : 20 page
Length : Series
Cast : -Cho Kyuhyun Super Junior
- Song Sang Jae a.k.a Cho
Sang Jae
Other Cast : -Song Minah (Ibu Sang
Jae)
-Song Jung Hyun (Ayah Sang Jae)
-Song Hyun Jae (Kakak Sang Jae)
-Lee Sarang a.k.a Song Sarang (Kakak Ipar
Sang Jae / Istri Song Hyun Jae)
-Cho Hanna (Ibu Kyuhyun)
-Han Hyorin a.k.a Sekertaris Han (Yeojachingu Kyuhyun)
-Lee Dong Hae
NO
COPAST ! ASLI hasil khayalan author ! ckck ^_^ FF ini beredar di blog dan fb
author (renatadinda9694.blogspot.com) . FF ini berseri (lebih dari 1
part yang kelanjutannya tidak bisa di perkirakan) . oh ya, cerita ini hanya
fiksi belaka, just FanFiction. Arachi !
•••
Author POV
di
Apartement Kyuhyun..
Di sebuah ruangan bernuansa putih. Gadis cantik dengan kaca
mata baca yang tersangkut di hidung mancungnya fokus dengan layar monitor di
depannya, sibuk mengotak-atik software autocad yang tampil dari layar monitor
tersebut.
Yup . Sang Jae sedang mengerjakan tugas yang di berikan oleh
Kyuhyun, di temani segelas yoghurt strawberry dan snack snack ringan penghilang
jenuh.
Jenuh ? jelas saja. Ini hari minggu, waktu libur terpakai
mengurung diri di kamar karena design harus sudah di selesaikan besok.
Sesekali Ia berdiri tuk meregangkan otot otonya, keluar
kamar hanya tuk mengambil makanan dan minuman, dan sesegera mungkin kembali
lagi ke dalam kamar dan duduk tenang di depan design yang sedang Ia selesaikan itu.
TOK ! TOK ! TOK ! #efek
“YAK ! SANG JAE~YA !”
Panggil seorang dari seberang pintu
“WAE ?”
Tanya Sang Jae dengan posisi yang tidak bisa di ganggu
sedikitpun, gadis itu sedang menggenggam mouse membuat garis tepat di sana sini.
#jalan kerja autocad
“AKU LAPAR !”
“ck ! hish jinja ! YAK ! CHO KYUHYUN ! KAU BISA MEMBUAT MI
RAMEN SENDIRI !”
“YAK ! KAU SEDANG APA
? SEHARIAN AKU KELAPARAN !”
Dan akhirnya Sang Jaepun sadar. Segera Ia lirik jam digital besar di atas
nakas samping ranjangnya. Benar ! ini sudah jam 8 malam, dari pagi Ia
mengerjakan tugas yang di berikan oleh suaminya itu.
Gadis itupun beranjak dari singgasananya berniat tuk
membukakan pintu yang Ia kunci. Karena jika tidak di kunci, Kyuhyun pasti sudah
bolak balik masuk ke kamarnya dan mengganggu pekerjaannya. Apapun alasan yang
Kyuhyun berikan, Ia ingin ditemani bermain PSP, atau mengutarakan pertanyaan
pertanyaan yang kadang membuat Sang Jaepun ikut bertanya tanya akan jawaban dari
pertanyaan itu, dan terlebih lagi hari ini Sang Jae sedang malas mengerjakan
pekerjaan rumah apalagi memasak. Tugas Kyuhyun benar benar menyita waktunya.
Dengan malas Sang Jae memutar knock pintu dan mendapati
wajah suaminya itu yang sedang berdiri sembari menyilangkan kedua tangannya.
Namun, Sang Jae tak menghiraukan keberadaan Kyuhyun. Ia
terus melangkahkan kakinya menuruni anak tangga menuju dapur dan memasak apa
saja yang ada yang bisa Ia masak dengan instan.
Begitu pula dengan Kyuhyun, Ia hanya mengikuti setiap
langkah Sang Jae dan berhenti di depan meja makan bersiap tuk menyantap masakan
yang di buat oleh istrinya itu.
Sang Jae meletakan sepiring pasta di atas meja makan. Dan
berniat tuk kembali lagi kekamarnya, menyelesaikan design itu tentunya.
“selamat makan, TUAN CHO !”
“mwo ? piringmu ? kau tidak makan ?”
“ani, aku tidak lapar”
“kau sedang apa di kamarmu seharian ini ?”
“menyelesaikan tugas dari mu, bodoh !”
Tidak mau berdebat panjang lebar, Sang Jae pun segera
beranjak dari ruang makan. Namun, langkahnya terhenti saat Kyuhyun menggenggam
satu tangannya.
“kau harus makan ! bahkan para pekerja di kantorkupun aku
beri waktu istirahat. Duduklah !”
“obsseo ! Kyu~ya, aku benar benar tidak lapar, aku akan
melanjutkan tugasku, sebentar lagi selesai. Besok kau sudah bisa mengisi gedung
barumu itu.”
Sang Jaepun kembali melangkahkan kakinya, menyusuri setiap
anak tangga dan kembali kekamarnya.
“KAU TIDAK MENDAPATKAN IZIN LEMBUR DARIKU ! ARASSEO !”
Kyuhyun meninggikan suaranya agar gadis yang berada di
lantai atas itu mendengarnya.
•••
Sang fajar telah menempati singgasananya. Jendela yang tak tertutupi oleh gorden itu
tak mampu membendung sinarnya.
Sang Jaepun meregangkan tubuhnya saat sadar bahwa semalaman, ah
ani, seharian dari kemarin hingga sekarang Ia masih di kursi dengan posisi
laptop di hadapannya.
“aigoo ! badanku serasa remuk “
Keluh gadis itu dan sadar bahwa ada sehelai selimut yang menutupi
punggunya semalaman.
Matanya mengikuti sinar mentari yang masuk dari jendela, dan benar
saja gordennya sudah terbuka.
Kyuhyun ?
Pikirannya langsung tertuju layar monitor.
Sang Jae menarik nafas panjang, merasa lega karena tugasnya sudah
selesai.
Ia masukan data designnya itu ke dalam Flashdisk dan segera
berlari membawa Flashdisk itu menuju kamar Kyuhyun.
Namun, hasilnya nihil.
Gadis itupun mencarinya di setiap sudut. Dan pagi ini, Ia tersadar
bahwa Ia telat bangun.
Sang Jae menjatuhkan tubuhnya di atas sofa.
“mianhae, aku tidak sempat membuatkanmu sarapan”
Sejenak Ia teringat akan ucapan Kyuhyun sebulan yang lalu
“Bulan
depan kau ke kantorku dan beri design mu. .”
“HISH !”
Ia mengacak rambutnya gusar.
“manyusahkan !!”
Author POV end
•••
Sang Jae
POV
Oke ini kunjungan pertamaku ke kantornya. Siapa ? ah hingga saat ini aku masih menganggapnya
sebagai orang asing, namun tidak dengan hatiku.
Pagi ini, ah ani, ini sudah bisa di sebut siang. Tepat pukul 11
a.m, aku mengenakan kemeja putih polos dengan celana short levi’s. Yaah
walaupun sebenarnya aku ingin sekali menggunakan kaus namun aku sadar akan
tujuan ku hari ini.
“Maaf nona, kau tidak bisa masuk”
Langkah kakiku tertahan saat satpam penjaga melarangku masuk.
“aku ingin bertemu dengan Cho Kyuhyun”
“apa kau memiliki janji dengan Tuan Cho ?”
“tentu, dia yang menyuruhku kesini”
“APA APAAN INI ?”
Tanya Ibu mertuaku yang entah sejak kapan berada di dekatku.
“eo ? eomma ?”
“Sayang, mengapa kau tidak masuk ?”
Tanyanya sembari sedikit merapikan poniku.
“NEO ! mengapa kau menahannya ?”
Lanjut Ibu mertuaku, melontarkan pertanyaan itu kepada
satpam.
“ah, jeongmal jeosseonghamnida nyonya, aku hanya mengikuti
peraturan, bahwa tuan Cho tidak bisa bertemu dengan sembarang orang”
Jelas satpam itu sembari tertunduk menyembunyikan rasa
gugupnya.
“SEMBARANG ORANG KAU BILANG ?”
Ya, eomma meninggikan suaranya.
“Ia adalah NYONYA CHO ! Cho Sang Jae ! Istri dari Cho
Kyuhyun !”
Jelas eomma terang terangan.
Aigoo ! bukan aku, Kyu ! bukan aku yang membocorkan
pernikahan kita. Tapi eommamu lah.
Kulihat semua orang sedang memperhatikan kami. Jelas saja !
posisi kami sekarang di depan pintu masuk.
“ne? Tuan Cho sudah menikah ?”
Tanya satpam itu, memastikan kebenaran dari pendengarannya
tadi.
Sang Jae POV end
Author POV
PLAK ! #efek
Satu tamparan Ibu
mertua gadis itu mendarat di pipi anaknya. Keadaan semakin memanas saat Cho
Hanna, dan Cho Sang Jae memasuki ruangan Cho Kyuhyun.
Ya, memang semua sudah terbongkar. Ibunya marah besar karena
Kyu menyembunyikan statusnya dari perusahaan dengan alasan Han Hyorin. Satpam itulah yang secara
terang terangan membeberkan hubungan Tuannya dengan sekertaris Han.
Sedari tadi, Sang Jae hanya terdiam menyaksikan perdebatan
antara Ibu dan anak itu.
“Eomma !” lirih Kyu
“KAU INI !! ANAK NAKAL !!”
“aku sudah bilang, bahwa aku tidak menyetujui pernikahan
ini”
“DAN KESALANMU YANG KEDUA ADALAH BERHUBUNGAN DENGAN SEKRETARISMU
SENDIRI !”
“aku tahu aku salah”
Aku Kyu sambil melirik ke arah gadis yang sedari tadi berada
di belakang Ibunya. Gadis itu adalah Sang Jae. Ia mengira bahwa Sang Jae lah
yang membongkar semuanya, namun di hatinya Ia sama sekali tidak marah jika
memang gadis itulah yang membeberkan kebenaran kepada Ibunya.
sebaliknya, wajah
Sang Jae begitu tegang. Ia takut Kyuhyun akan memarahinya.
Ruangan Kyu bersebelahan dengan Sekretarisnya. Diam diam Han
Hyorin mengintip semua kejadian dari kaca luar. Dan Iapun mengerti mengapa
belakangan ini Kyuhyun sering tidak menghiraukannya.
Dari balik kaca, Hyorin mengamati tatapan Pria itu ketika
melihat Sang Jae yang sedari tadi menunduk.
Terlihat bahwa Kyuhyun menyukai gadis itu, ya gadis yang di sebut
sebagai Cho Sang Jae oleh Ibu Kyuhyun.
Babo ! Ia
menyembunyikan ini dariku ! bagitulah umpat Hyorin di dalam hatinya.
“PECAT SEKRETARIS HAN SEKARANG JUGA !”
“eomma, rendahkan suaramu,
chebal ..”
Lirih Sang Jae sambil berjalan kedepan hadapan Ibu
mertuanya, menghalangi pandangan Ibu dengan anaknya, mengambil kedua tangan Ibu
mertuanya itu dan tersenyum menenangkannya.
Di usap rambut lembutnya, Ibu mertuanya merasa bersalah atas
sikap anaknya itu.
“eomma minta maaf sayang. Mungkin memang tidak seharusnya
pernikahan ini terjadi, salah kami sebagai orangtua yang memaksakan keinginan
anaknya”
Dan tanpa sadar Sang Jae meneteskan air matanya, saat Ia
menatap tatapan tulus dari Ibu mertuanya.
Telat eomma, kau telat
mengakui semuanya. Kini aku tidak ingin melepaskan Kyuhyun. Lirih Sang Jae
di dalam hati.
“ommo, aku benar benar merasa bersalah”
Ucap Ibu mertua sembari memeluk tubuh menantunya.
Kyu kembali menjatuhkan tubuh ke singgasananya. Tubuhnya
melemas saat melihat kedua orang yang Ia sayangi menangis. Ya benar ! keduanya.
Bodoh ! jika aku
mengatakan yang sebenarnya dan tidak menyembunyikan statusku, mungkin mereka
tidak akan menangis. Ini semua karena ulah ku. Umpat Kyu di dalam hati.
Kyu menggenggam kepalanya frustasi.
“uljima Sang Jae, uhm ?”
Pinta Ibu Kyuhyun sembari mengusap air mata Sang Jae.
“uhm” Sang Jae mengangguk.
Author POV end
•••
Kyuhyun
POV
“tapi Tuan, kau masih ada meeting sekali lagi di jam 7 malam ini”
Tidak peduli akan ucapannya, aku terus bersiap mengambil Jas yang tergantung dan melangkahkan kaki
keluar dari ruangan ini. Aku ingin segera menemui Sang Jae. Tidak peduli siapa
yang sedang berbicara sekarang, ya memang rasa sayangku memudar terhadap gadis
ini.
“sekretaris Han, ada urusan yang lebih penting. Percuma saja jika
aku menghadiri rapat jika pikiranku sedang kacau”
Ucapku sambil melangkah menuju pintu. Namun, langkahku terhenti
seketika dan berbalik menghadap gadis di belakangku ini.
“ah, Hyorin~a, mianhae..
aku merasa bersalah padamu”
Kulihat wajahnya memerah menahan tangis. Aku menghampirinya dan
memeluknya.
“Kyuhyun~a..”
Lirihnya saat wajahnya terbenam di dadaku.
“maaf, tapi aku benar benar tidak bisa melepaskannya, Hyorin~a”
Sontak Ia memberikan jarak diantara kami,tangisannya semakin
menjadi.
“lalu ? bagaimana denganku ?”
Bagaimana
lagi ? aku akan melepaskanmu. Karena aku benar benar mencintai Sang Jae, gadis
yang selalu bersamaku belakangan ini, gadis yang selalu berperan menjadi
Istriku, gadis yang selalu membuatku kagum dan menghapuskan perasaanku untukmu
seketika, Hyorin~a
“mianhae, kita berakhir saja”
Tidak ada respon darinya, Ia langsung berlari meninggalkan
ruangan.
Berapa
orang yang hari ini kau buat menangis Kyuhyun ?
di
Apartement Kyuhyun..
Kulirik jam di tanganku, tepat menunjukan jam 6 sore. Namun
mengapa dia tidak ada, bahkan kamarnya
masih rapi. Apa dia belum pulang? apa dia ada di kampusnya? Ah tidak mungkin.
Dan percuma saja aku menelfonnya, berkali kali tidak ada
jawaban darinya.
Sang Jae~ya, Neo
eoddiyo ?
Beberapa jam
kemudian..
“ah ! jinja ! mengapa aku kalah terus ?”
Psp ku, tolong hibur
aku. Bukan semakin mengacaukan pikiranku.
Jam tepat menunjukan 12 malam. Kemana gadis itu ?
Kembali aku menghubunginya, namun tetap tidak ada jawaban
darinya.
Eottohke? Jika aku menghubungi Hyun Jae Hyung, dan ternyata
gadis bodoh itu tetap tidak ada dirumahnya, bisa bisa aku dihabisi Hyung.
Ah ! pengecut ! Cho
Kyuhyun !
Keesokan harinya..
Aku benar benar menghkawatirkannya, namun apa yang telah aku
lakukan ? semalaman hanya terdiam di sofa depan Tv. Bagaimana aku bisa tidur
nyenyak ? dari kemarin aku juga belum makan.
Astaga ! hidupku memang sudah bergantung dengan
kehadirannya.
KRIIING #efek
Handphone ku berbunyi tepat di genggaman.
Sang Jae ?
“Yak ! neo eoddiyo? “
“Kyu~a, jika kau
lapar, kau bisa merebus mi”
“MWO ? kau masih bisa bicara seperti itu ?”
“Kyu~a, jangan cari
aku di rumah Oppa ataupun di rumah orang tuaku, karena percuma saja, aku tidak
ada di sana, aku ingin menyendiri sejenak”
“Sang Jae~ya, .......”
“Kyu~a, aku sedang
memikirkan jalan terbaik untuk kita kedepannya. Kita berpisah sejenak, eotte ?”
“MWO ? ..... kau menangis ?”
Aku tahu benar, aku mendengar suaranya bergetar, Ia pasti
sedang menangis. Mengapa hatiku terasa sakit ?
“abeonim, Ia kembali
koma. Tapi aku justru tidak ingin menjenguknya, aku tidak tega melihatnya. Kau
bisa menjenguk ayahku ? dan beri tahu dia dan ibuku bahwa aku baik baik saja
bersamamu”
“Sang Jae~ya...”
“Kyu~a, aku takut
tidak bisa menahan perasaanku”
“maksudmu ?”
“aku lelah, maka beri
aku izin tuk menyendiri sejenak. Aku berada di kuil di bukit timur, tak usah
mencariku aku baik baik saja”
“uhm. Aku menunggumu, aku me.......”
TUUUUT ! #efek
Ya telfon ditutup dari sebrang sana.
Aku merindukanmu
! kata kata itu yang tadinya ingin
aku ucapkan.
Kubuka pintu kamarnya. Ck ! dulu kamar ini menjadi tempat
bermainku, selalu berantakan. Namun kini, kamar ini menjadi bernuansa putih,
rapi, dan aroma khas tubuhnya mengisi ruangan ini.
Kulihat ada kertas kecil di atas meja belajarnya dengan
sebuah flashdisk di atasnya.
“Kyu~a, maaf telah
mengacaukan semuanya. Tadinya aku hanya ingin memberikan designku, ada di dalam
flashdisk ini. Jika tahu akan seperti ini, mungkin lebih baik tadi aku tidak
memasuki ruanganmu dan menitipkannya pada satpam saja. Aku sendiri datang ke
kantormu, namun ternyata Ibumu juga ingin mengunjungimu, kami bertemu tanpa
sengaja di depan gedung. Maaf, entah mengapa aku ingin selalu mengucapkan kata
maaf padamu. Maaf, karena aku selalu menyusahkanmu, dan terlebih lagi aku benar
benar minta maaf karena seharusnya Han Hyorinlah yang menduduki posisiku saat
ini. Aku merasa asing di apartemenmu. Sungguh, aku benar benar tidak nyaman
dengan perasaanku. Kyu~a, jangan lupa makan, ne? _Sang Jae_”
Aku melihat kursi belajarnya, di sinilah terakhir Ia duduk
sambil membenamkan wajahnya di atas kedua tangannya yang bersilangan di atas meja. Melihat wajahnya saat itu,
sepertinya Ia kelelahan karena mengerjakan tugas dariku. Aku ingin memindahkannya ke atas ranjang,
namun aku takut membangunkannya, jadi aku hanya menyelimuti punggungnya.
Hingga esok paginya aku memasuki kamar yang penghuninya
masih tertidur dalam posisi yang sama seperti tadi malam. Aku tak tega membangunkannya.
Ku buka gorden dan cahaya matahari memenuhi ruangan, namun tetap saja gadis itu
masih nyenyak dalam tidurnya. Tidak seperti biasanya, jam segini Ia belum
bangun.
Gomawo. Aku ingin
sekali mengucapkan kata itu padamu Sang Jae~a.
•••
“yang ini sebelah sana !”
“itu ! simpan diatasnya, tarik meja itu di samping sini !”
“yak ! mengapa kau beli warna merah ?”
“ingat ! di ruanganku khusus warna putih”
“yang seperti ini, pajang di sepanjang koridor !”
Ya, kini aku sedang mengisi gedung baruku, sesuai design
yang gadis itu buat.
“Tuan, kapan kita meresmikan gedung baru ini?”
Tanya salah satu pegawaiku, ya bisa dibilang sebagai tangan
kananku.
“aku ingin meresmikan gedung ini bersama dengan
perancangnya. Aku belum tahu pasti, yang jelas kau harus mengundang semua
perancangnya”
Ya, aku belum tahu kapan, karena selama Sang Jae belum
pulang, aku tidak akan meresmikan gedung ini.
“ah, Donghae~ssi, tolong pantau semua sesuai design. Aku
percaya padamu, sekarang aku mau pergi. Ada urusan yang lebih penting dari ini.
Jika sudah selesai, segera hubungi aku”
“ye, algashimnikka”
di Seoul
Hospital..
“eo ? Kyuhyun~a !”
Sapa ibu mertuaku saat pintu ruang inap berhasilku buka.
“uhm, eommonim..”
“Sang Jae~a, eoddi?”
“dia...” apa yang harus aku katakan ? “sedang kuliah, ya !
Ia sedang di kampusnya” lanjutku.
“mengapa Ia belum menjenguk ayahnya? Biasanya anak itu yang
selalu ada di samping ayahnya. Namun, setelah menikah, Sang Jae jarang
mengunjunginya”
“uhm,, mianhae eommonim”
“wae ? ah aku tahu masalah mu di kantor kemarin”
Kulihat Ia sedikit melirik kearah pasien di belakangnya. Ya,
ayah mertuaku sedang tidur nyenyak sejak 2 hari yang lalu.
“kita bicara di luar saja. Ne ?”
Lanjut eommonim.
“uhm” aku mengangguk menyetujuinya.
•••
“suamiku mengidap lemah jantung sejak Ia kecil”
Jelas ibu mertuaku mengawali perbincangan kami.
“tekanan darahnyapun tidak pernah normal,, Ia kembali koma saat
mendengar kabar tentang keributan 2 hari yang lalu di kantormu”
“jeongmal jeossonghamnida ommonim”
“uhm, bukan hanya kesalahanmu, namun kamilah yang bersalah telah
memaksakan kehendak putra putrinya. Kyuhyun~a, aku sudah melepaskan putriku, ah
maksudku, aku sudah membebaskan keinginan putriku. Jika kalian hingga saat ini
masih merasa tertekan dengan hubungan kalian, sekarang terserah kalian, jika
memang berpisah adalah jalan yang terbaik untuk kal...”
“ani, eommonim, semua sudah terlambat”
“mwo ? apa maksudmu ?”
“eommonim, aku mencintai Sang Jae. Keributan yang baru saja
terjadi adalah kesalahanku di waktu itu, memang awalnya aku yang menyuruh Sang
Jae untuk menyembunyikan status kami dari perusahaan. Dulu waktu kami baru
menikah. Namun, setelah aku menjalani pernikahan ini, aku merasa bahwa aku
menyukainya, bukan hanya itu, aku mencintainya, eommonim”
“lalu, hubunganmu dengan sekretarismu itu ?”
Aku menekukan lututku hingga terkena lantai di hadapan ibu
mertuaku yang sedang duduk di kursi tamu rumah sakit.
“aku sudah tidak berhubungan lagi dengannya. Sungguh maafkan aku,
eommonim. Aku benar benar mencintai Sang Jae, namun aku belum mengungkapkan
perasaanku ini padanya. Sebenarnya saat ini, Sang Jae sedang tidak bersamaku”
“mwo? Dimana putriku ??”
“Ia berada di kuil bukit timur”
“ck ! Ia selalu berkunjung kesana jika ingin menenangkan
pikirannya. Gwaenchana, bangunlah.. aku yakin kalian bisa menyelesaikan masalah
kalian”
Tempat kami duduk saat ini tak jauh dari ruang inap abeonim.
Dan tak lama kemudian, tatapan kami beralih menuju 3 orang yang
menggunakan pakaian serba putih itu dari kejauhan sedang berlari menuju ruangan
ayah mertuaku. Eommonimpun melangkah cepat menghampiri salah satu suster yang
sedang tergesa gesa menuju ruangan.
“ada apa ini suster ?”
“detak jantung suami anda menghilang, kami sedang berusaha tuk
menormalkannya lagi, mohon Ibu bersabar dan tetap tenang. Tunggu di sini, Ibu
tidak boleh masuk”
“tapi aku ingin melihatnya, OMO !
CHAGI~YA !!”
Jerit ibu mertuaku memanggil pria yang Ia cintai sedang melawan
maut. Aku merengkuh tubuh lemahnya, dan Ibu mertuaku ini menangis histeris,
menjerit didekapanku.
Apa ini alasan
Sang Jae menerima perjodohan kami ? Ia rela melakukan ini semua demi ayahnya.
Sungguh, aku tidak bisa menahan air mataku, terlalu menyedihkan dalam situasi
seperti ini.
“eommonim, tenanglah eo ?”
“ini sudah yang ke tiga kalinya, apa mungkin tuhan masih
memberikan kesempatan untuknya?”
Tangisan eommonim semakin menjadi, dan aku masih memeluknya. Ia
sudah ku anggap seperti Ibuku sendiri.
Kami melihatnya dari kaca jendela kecil di pintu. Terlihat dokter
dengan suster sedang berusaha semampu mungkin tuk memberikan kehidupan yang ke
tiga kali bagi abeonim. Namun, pada akhirnya dokter itu tertunduk sembari
menggelengkan kepala.
Tangis ibu semakin menjadi, tubuhnya melemas dan tak sadarkan
diri.
Kyuhyun
POV end
•••
Author POV
HARI YANG
SAMA
Di Kuil..
“agassi, ada yang mencarimu”
Ujar seorang namja paruh usia penjaga kuil.
“ye ?” Sang Jae menghentikan kegiatannya menyirami tanaman obat
yang terpelihara di samping kuil. “nugu ?” lanjutnya.
“suamimu menunggu di pintu utara”
“nde ? ah, ye gamsahamnida”
Gadis itu mengerutkan kedua alisnya
Sudah ku
bilang tak usah mencariku! Umpatnya ketika Ia melangkahkan kakinya
berniat tuk menemui tamu yang mengaku sebagai suaminya.
Dari kejauhan sudah terlihat punggung pria itu sedang bertengger
di pagar tangga. Dan Ia mengenalinya.
Ya benar !
Cho Kyuhyun..
Sadar akan kehadiran gadis itu semakin mendekat, Kyuhyunpun
berbalik posisi menghadap gadisnya dan segera menghampiri tuk memeluknya.
“yak !!” sentak Sang Jae memberontak saat Kyu memeluknya
“waegeureo?”
Sang Jae terus berusaha melepaskan pelukan Kyu, namun semakin Sang
Jae memberontak, Ia semakin mengeratkan pelukannya. Luapan dari kerinduannya
kepada Sang Jae sekaligus merasa sedih yang mendalam ketika Ia harus
menyampaikan berita kepada gadisnya.
“apa saja yang kau lakukan disini ?”
Tanya Kyu di dalam pelukannya.
“Kyu~a lepaskan dulu, aku sulit bernafas. Bodoh !”
Kyuhyun mulai melonggarkan pelukannya dan memberi jarak dengan
kedua tangan yang memegang kedua bahu istrinya itu.
Sang Jae kembali mengerutkan kedua alisnya saat melihat tatapan
tajam dari pria yang ada di hadapannya saat ini. Tatapannya begitu miris.
“yang ku lakukan hanya berdoa, menyiram kebun, dan menenangkan...”
“apa doa mu ?”
Tanya Kyu memotong ucapan Sang Jae
“aku berdoa untuk kebaikan ayahku dan..”
“kalau begitu ini yang terbaik untuk ayahmu”
Tandas Kyu kembali memotong kalimat Sang Jae tanpa sedikitpun
melepaskan kedua tanggannya dari bahu Sang Jae.
Kyu semakin mendalam tatapannya, namun semakin lama, hatinya
semakin sakit. Sakit bahwa sadar akan perasaannya mencintai gadis yang belum
pernah Ia buat bahagia ini dan sakit jika Sang Jae tahu tentang keadaan ayahnya
sekarang. Tanpa terasa, Kyu meneteskan air matanya.
Dan entah mengapa, tanpa tahu sebab saat melihat Kyu meneteskan
air mata di depannya saat ini, tubuh gadis itu melemas dan Ia merasa sedih yang
teramat dalam.
“Kyu~a, waegeureyo ?”
Tanya Sang Jae dengan nada bergetar, memastikan keadaan yang membuatnya
sedih tanpa tahu sebab sepeti ini.
Kyu kembali merengkuh tubuh gadis didepannya itu.
“pulanglah, dan temui ayahmu, sore ini Ia akan di makamkan”
“mwo ? a a ab abeo.. abeo.. a”
Sontak kata kata itu membuat lidahnya membeku, tubuhnya melemas,
air mata mengalir deras tanpa menjerit. Kyu semakin mengeratkan dekapannya,
menahan tubuh istrinya yang melemas agar tetap berdiri.
“Kyuhyun~a, uri abeonim ? eoh ? abeonim ?”
Tanya Sang Jae di dalam dekapan Kyuhyun, Ia masih tidak percaya
akan kenyataan.
Ayah yang sudah hampir setahun menghabiskan waktu di rumah sakit,
9 bulan koma dan sempat sadar untuk menghadiri pernikahan putrinya dengan
Kyuhyun, pria yang Ia percayai tuk menjaga sekaligus menggantikan posisinya
untuk Sang Jae. Dan beberapa bulan kemudian Ia kembali koma dan tidak di beri
kesempatan dari Tuhan untuk sadar yang
ke tiga kalinya.
“mainhae”
Ucap Kyuhyun lemah.
Seminggu
kemudian..
Berkali kali Kyu melihat bulatan kecil yang melingkar dengan tali
kulit di pergelangan tangannya.
Sudah larut malam, namun Sang Jae belum pulang.
“jangan membuatku khawatir lagi Sang Jae !”
“ini bukan yang pertama kalinya, astaga !”
“bodoh ! mengapa tak ada kabar darinya !”
Umpat Kyu sembari melangkah mondar mandir di ruang tamu. Menunggu
istrinya yang belum pulang.
Berkali kali Ia menelfon namun tidak ada jawaban darinya.
KRIIING ! #efek
Sebuah telfon dari Sang Jae
“yeobeohasseo”
“ye
yeobeohasseo, tuan aku tidak tahu siapa gadis ini, Ia sedang mabuk berat di kedai kami, kedai kami seharusnya 2 jam yang lalu
sudah tutup..”
“dimana ?”
Tanya Kyu memotong kalimat seorang namja di seberang sana.
“ (tempat
di sensor karena FF ini tidak punya sponsor. Hiks :’) “
“baik aku akan kesana”
TUUUT ! #efek
Kyu langsung menutup telfon itu dan berlari secepat mungkin menuju
kedai yang memang tidak jauh dari apartemennya.
Dalam waktu kurang dari 15 menit Ia berlari, akhirnya Ia sampai
ketempat tujuan. Dan benar saja, hanya ada gadis itu pengunjung di kedai ini.
Ia melihat gadis itu terus menegukkan botol bir ke-4 yang sudah berjajar 3 botol kosong di
depannya.
“geumanhae Sang Jae~ya !” ujar Kyu sambil mengambil botol itu dari
genggaman Sang Jae.
“hush ! pergi ! ga !” ucap Sang Jae tanpa sadar.
Kyu langsung menarik tangan Sang Jae dan melingkarkan keduanya
pada lehernya, membopong tubuh gadis itu dari belakang.
“cho kyuhyun,, kyuhyun~a..”
Sepanjang jalan Sang Jae hanya memanggil nama itu di tengkuk bahu
sang pemilik nama.
Kyuhyun hanya mendengar dan tetap fokus melangkahkan kakinya.
“hmmm abeonim !”
Masih dengan mata tertutup, Sang Jae terus memanggil sambil
meneteskan air matanya.
Dan tidak bisa di pungkiri lagi bahwa Kyuhyunpun ikut meneteskan
air matanya.
Setelah sampai di apartemennya. Kyu langsung membaringkan tubuh
Sang Jae ke atas ranjang, melepaskan sepatu Sang Jae dan membersihkan kakinya
dengan air hangat. Sama seperti yang di lakukan Sang Jae saat Ia mabuk waktu
itu.
Kyu menyelimuti tubuh mungil istrinya. Sejenak memperhatikan
setiap lekuk wajah polos gadis itu ketika tertidur. Dan tiba tiba, Sang Jae
langsung bangun dalam posisi duduk..
HUWEEK !! #efek
Yup ! Sang Jae memuntahkan minuman yang baru saja Ia minum
sebanyak 4 botol. Untung saja dengan cepat Kyuhyun langsung mengadahkan kedua tangannya
untuk menampung minuman yang keluar dari mulut istrinya itu tanpa rasa jijik.
Dan dengan polosnya Sang Jae kembali merebahkan tubuhnya kembali
memejamkan mata.
Kyu langsung menuju kamar mandi, membersihkan tangannya dan
kembali melangkahkan kakinya mendekat menuju ranjang Sang Jae. Merapikan kembali
selimut gadis itu.
“Mimpi indah, Cho Sang Jae...”
Ucap kyu sebelum meninggalkan kamar Sang Jae.
•••
“kau mau kemana ?”
Tanya Kyu saat melihat Sang Jae membawa koper keluar dari
kamarnya.
Namun, Sang Jae tidak menjawab. Ia terus melangkahkan kakinya.
“jawab aku ! pagi pagi begini, kau mau kemana ? dan apa yang kau bawa
?”
Kyuhyun berjalan mendekat dan membalikan tubuh gadis itu agar
menghadap ke arahnya.
“untuk apa lagi aku tinggal di sini ? ayahku ? ck ! sudah, kita
tidak usah berakting lagi. Bukankah sutradaranya sudah...”
“apa maksudmu ?”
Tanya Kyu dengan kasar memotong kalimat Sang Jae
“aku ingin kita bercerai”
Tandas Sang Jae dengan tegas.
Kyu menggigit bibirnya frustasi, dan menajamkan tatapan pada gadis
di hadapannya saat ini. Dengan kesal dan tidak bisa membendung lagi
perasaannya, Kyu langsung menarik tengkuk gadis itu dan menciumnya.
Sang Jae meneteskan air matanya dan membasahi pipi Kyuhyun.
Namun dengan sekuat tenaga, Sang Jae berhasil memberontak dan
melepaskan ciuman Kyu.
PLAK ! #efek
Sang Jae menepiskan tangan kanannya dan berhasil mendarat di pipi
Kyuhyun.
Gadis itu mengusap bibirnya kesal menggunakan punggung tangannya.
Tanpa panjang lebar, Sang Jae tetap meninggalkan Kyuhyun dan segera pergi dari
apartemennya.
Aku tidak
akan melepaskanmu, Sang Jae~a ! ujar Kyu di dalam hati saat Ia terdiam
melihat langkah Sang Jae semakin menjauh dari jarak pandangnya.
Sialan !
tragis sekali first kisseu ku ! gumam Sang Jae.
To be Continued..
Selasa, 25 September 2012
~~I don’t know Who You’re but I’m with You [Part 2] .:. Special Hyunseo~~
Author : Song Sang Jae (Renata Dinda
Idris)
Genre : Romance
Rating : 26 page
Length : Series
Cast : -Cho Kyuhyun Super Junior
- Song Sang Jae a.k.a Cho
Sang Jae
Other Cast : -Song Minah (Ibu Sang
Jae)
-Song Jung Hyun (Ayah Sang Jae)
-Song Hyun Jae (Kakak Sang Jae)
-Lee Sarang a.k.a Song Sarang (Kakak Ipar
Sang Jae / Istri Song Hyun Jae)
-Song Hyunseo (Keponakan Sang Jae / putri Song Hyun Jae)
-Cho Yeung Hwan (Ayah Kyuhyun)
-Cho Hanna (Ibu Kyuhyun)
-Han Hyorin a.k.a Sekertaris Han (Yeojachingu Kyuhyun)
NO
COPAST ! ASLI hasil khayalan author ! ckck ^_^ FF ini beredar di blog dan fb
author (renatadinda9694.blogspot.com) . FF ini berseri (lebih dari 1
part yang kelanjutannya tidak bisa di perkirakan) . oh ya, cerita ini hanya
fiksi belaka, just FanFiction. Arachi !
•••
Sang
Jae POV
di
Apartement Kyuhyun..
Bodoh, dari awal kau masukpun sudah terlihat jelas bahwa kau sedang mabuk.
Ah , atau aku yang bodoh ? jika sudah tahu, untuk apa aku bertanya? Ckck
Kulihat tubuhnya melemas dan
menjatuhkan kepalanya di atas bahuku.
“Yak ! Cho Kyuhyun !”
“Cho Sang Jae, jangan membuatku khawatir, eoh
?”
Mwo
? anak ini benar benar sedang tidak sadar.
“Kyu, istirahatlah. Eoh ?”
Aku bawa ke kamarnya, membukakan
sepatu dan kaus kakinya, ku bersihkan kakinya dengan kain air hangat,
membukakan dasi yang sudah tidak terikat rapi, dan terakhir ku selimuti
tubuhnya.
Niatku tuk kembali kekamarku gagal
saat tanganku ditahan oleh genggamannya.
“chakkaman !”
“kyu, istirahatlah, kita bicarakan
besok saja. Uhm ?”
“jangan membuatku takut ! aku benar
benar takut pada Ayahku. Jangan menghilang lagi dan bertahanlah di sisiku”
“kemarin itu aku menginap di rumah
sakit, aku menemani Ayahku. Mian, aku tidak meminta izinmu terlebih dahulu.
Kemarin itu, kulihat kau sudah ti...”
Babo ! untuk apa aku serius bicara
dengan orang mabuk, bahkan sekarang Ia tidak mendengarkan aku.
Cha
! tidur yang nyenyak tuan Cho.
•••
“eoh, kau sudah bangun ?”
Kulihat Kyu turun dari tangga dan
menduduki kursi makan.
Yup ! saat ini seperti biasanya aku
sedang membuat sarapan.
“mianhae”
“untuk apa ?”
“kemarin kau menungguku ?”
“ani, lewat dari 15 menit. Aku
langsung pulang”
ck
! semoga wajahku mendukung.
“uhm.. baguslah”
“memangnya kemarin kau kemana ?”
“aku mengantarkan sekertaris Han
pulang, setelah itu aku pergi minum”
“sekertaris Han ?”
“hmm Ia kekasihku. Han Hyorin. Ah !
bukankah kau sudah pernah bertemu dengannya ?”
Skak
! jadi kemarin Ia menelantarkanku karena wanita yang bernama Han Hyorin. Wanita
yang sudah menyentak keponakanku tersayang. Dan, Han Hyorin adalah
sekertarisnya ?
“yak ! kau lupa ? saat itu keponakanmu
menumpahkan es krim ke bajuku. Kau ingat ?”
Ia kembali menjelaskan perkataanya
tadi. Ck ! aku diam sejenak bukan berarti aku mengingat ingat wajah kekasihmu
itu ! babo ! mendengar namanya saja sudah langsung tergambar di depan mataku
saat Ia membentak Hyunseo.
“ah ! ahaha ya, haha aku ingat ! haha.
Oya, cincinmu, mengapa tidak kau pakai?”
“oh itu, aku belum mengatakan jika aku
sudah menikah. Kau jangan mengatakan soal pernikahan kita pada siapapun, eoh ?
cukup keluarga besar kita saja yang tahu. Perusahaan dan didalamnya tidak boleh
ada yang tahu. Oke ?”
MICHEOSSEO
??????? andaikan kalian ada di
sini, dan lihat ekspresi wajahnya. Flat dan tanpa dosa saat mengularkan kata
kata bodohnya.
“uhm”
Akupun mengangguk seperti anjing
peliharaan bodoh yang selalu patuh pada majikannya.
Aboji,
lihatlah putrimu ini ! aku tumbuh menjadi anak yang penurut.
“ah ! untuk semalam, gomawo ..”
“untuk apa ?”
“cha ! ternyata seperti ini memiliki
seorang istri. hahaha”
Ya
ya ! tenang dulu. Awas saja jika kalian berpikiran yadong !
“mworago ?”
“sudah kubilang, semalam itu aku tidak
mabuk. Aku hanya sedikit lelah dan sedikit minum. Aku masih sadar Sang Jae~ya”
“uhm.. berarti kau sudah mendengar
penjelasanku ?”
“hmm.. jangan pergi lagi tanpa
sepengetahuanku. Aku bisa mati di tangan Ayahku”
Ah ternyata Ia khawatir karena takut
pada Ayahnya.
“hmm.. mianhae”
“gomawo”
“untuk apa lagi ?”
“baru pertama kali kakiku di bersihkan
oleh seorang wanita selain ibuku sendiri. Daebak ! kkk~”
“bukankah kita harus mengikuti
skenario ?”
“hmm jika tidak, sutradara akan
menghabisimu ! hahahaha”
Ck ! ya, canda kami, hanya sebatas
teman, tidak lebih. Partner dalam menjalankan skenario.
Cha ! sarapan kali ini dengan omelet
rice. Aku letakan sepiring omelet rice di atas meja di depannya.
“uuuuhhmm wangi..!! hey ! kau tidak
punya namjachingu ?”
“wae ?”
Tanyaku sembari duduk di sebelah kursi
yang Ia duduki.
“kau itu pintar, baik, pintar memasak,
penurut, dan menurutku penampilanmu tidak buruk, cantik pula. Aneh jika kau
tidak memiliki namjachingu”
“entahlah, aku belum pernah memiliki
namjachingu”
“uhuk ! uhuk !”
“yak ! minumlah ! kau tersedak kaget
atau meledekku ?”
“dua duanya. Hahaha !”
“CHO KYUHYUN !! HISH JINJA ! !
makanlah yang benar ! kau ingin mati saat tersedak ?”
•••
Sudah
sebulan. Ya, tepat sebulan aku menikmati peranku yang melelahkan ini. Rela
menjadi seorang istri yang bahkan suaminya itu mencintai gadis selain dirinya.
Dan menjalani pernikahan tanpa di ketahui banyak orang. Sampai kapan ini
berakhir ? aku benar benar lelah Tuhan, chebal..
Aku duduk di meja belajar sambil
mencoret coret kertas kosong, berniat tuk belajar, namun yang kuambil adalah
selembar kertas kosong dengan sebuah pinsil.
“kau belum tidur ?”
Aish
!! kau mengejutkanku Cho Kyuhyun !!
“Yak ! seharusnya kau mengetuk pintu
terlebih dahulu !”
“babo ! aku sudah melakukannya
berpuluh puluh kali, tapi tak ada jawaban darimu !”
Ah
benar, aku melamun lagi.
“ada apa ? “
“aku punya tugas untukmu !”
“apa ?”
“aku buka gedung baru, aku ingin kau
mendesign interiornya. Eotte ?”
“berani bayar berapa ?”
“Yak ! uangku itu uangmu juga. Bodoh
!”
“bagaimana aku bisa mendesignnya jika
aku tidak tahu tempat yang kau maksud ? BABO !!”
“cha ! ini foto foto nya, semua sudut
sudah ku foto. Kau hanya mendesign setiap koridor, ruanganku, ruang rapat, dan
yang lebih utama adalah lantai dasar. Tenang saja, tidak ada ruangan di lantai
dasar, hanya lantai luas.”
“MWO ? berapa lantai gedung barumu itu
?“
“hanya 13 “
“MWO ? dari tadi kau mengucapkan kata “hanya” dan “hanya”, setiap koridor, 13 lantai ? dan lantai dasar yang tidak
ada sekat ruangannya? Hanya lantai luas ? HANYA ? NEO MICH’YO ??! HA !!”
“ayolaah, chebal.. kuberi waktu
sebulan, eoh ? ku dengar kau siswi berprestasi, IP terakhirmu 4.0 bukan ?”
“kau mencekikku ! Tuan Cho !”
“jangan anggap sulit, Nyonya Cho !”
“jangan menganggap enteng, Cho Kyuhyun !”
“ah sudahlah, berdebat denganmu tidak
akan ada akhirnya. Bulan depan kau ke kantorku dan beri design mu. Oke..
selamat malam”
Aku melongo melihat langkahnya dengan
santai meninggalkan kamarku..
•••
Aku berlari tergesa gesa menuju
kamarnya, kabar buruk !
“Kyu~a, eotte ??”
Tanpa basa basi aku langsung
mengutarakan pertanyaan itu saat ku buka pintu kamarnya.
Dan yang ku lihat raut wajahnyapun
sangat kacau, Ia menatap ke arahku dari pinggir ranjangnya sembari mengacak
gusar rambutnya.
“Sang Jae~ya, eottohke?”
“uri Oppa, dengan kakak ipar ku, dan
Hyunseo juga, mereka akan datang kemari sore ini”
“eoh, Ayah dan Ibuku juga, eotte ?
kita harus berperan lebih”
“maksudmu ?”
“kita berperan sebagai suami istri
yang tidur sekamar, bawa baju bajumu
sebagian ke kamarku. Kita gunakan kamar ku saja”
“andwae, kau gunakan kamar ku saja,
kakak iparku itu suka mengacak kamar orang. Bisa celaka kita jika Ia mengacak
acak kamarmu dan melihat foto foto mu bersama yeojachingumu itu”
“ah benar ! kau memang pintar !”
“eoh, kalau begitu, pulang dari kampus
aku pergi belanja, kita harus masak banyak hari ini”
“kita ? kau saja yang masak, biar ku
antar kau belanja”
“uhm,kau akan ku beritahu jika kuliahku sudah selesai. tidak berangkat kerja ?”
“ani, aku sedang malas bekerja, aku
ingin memuaskan diri bersama PSP ku”
“dasar ! kebiasaan melakukan sesuatu sesuka hatimu ! “
“mwo ? kau bilang apa tadi ?”
“uhm ? ah ani. Haha aku berangkat
kuliah dulu. Cepat makan sarapanmu sebelum dingin”
•••
“amma, aboji bilang aku punya appa
baru, benarkah itu ?”
Tanya Hyunseo, benar mereka sudah
datang dan kami sedang berkumpul di ruang tengah. Hanya saja tidak ada Ayah dan
Ibuku disini.
“aigoo kwiyeopta ! Kyuhyun~ah, kau
tidak ingin memiliki malaikat kecil yang manis seperti Hyunseo ?”
Tanya ibu mertuaku.
Kulihat Hyunseo menarik narik ujung
baju Kyu yang duduk di sebelahnya. Yup ! Hyunseo duduk diantara aku dengan Kyu.
“uhm ?”
Dari nada suaranya aku jamin Ia sedang
bertanya, dan wajahnya benar benar menunjukan ekspresi bahwa Kyu menyukai
keponakanku. Syukurlah.. J
“aku, boleh memanggilmu appa ?”
Cha ! pertanyaan daebak keponakanku,
raut wajah Kyu berubah drastis, melongo, kagetkah ? namun tidak lama kemudian
Ia tertawa.
“oh hahaha tentu Hyunseo~ya.. kau
boleh memanggilku Appa”
Begitulah jawabannya, sembari mencubit
gemas pipi Hyunseo.
“ah, kau mencubitku lagi ahjussi !”
“mwo ?”
“nde, kau mencubitku lagi, sama
seperti waktu itu kita bertemu di taman bermain dan kau bersama yeo..”
Kalimat Hyunseo terpotong dengan cepat mulut kecilnya di tutup dengan
tangan Kyu. Bagus ! kerja bagus, Tuan Cho !
“ah ! hahaha benar, bagaimana jika besok kita pergi ke
taman bermain lagi ?”
“jeongmalyo ? appa jeongmalyo ?”
“uhm”
Kyu mengangguk cepat. Tenang saja ,
dari raut wajahnya tergambar bahwa Ia juga tidak keberatan mengajak Hyunseo
bermain besok.
“woahaha, sepertinya kalian pernah
bertemu. Akrab sekali ?”
Tanya Ayah mertuaku yang sedari tadi
hanya menonton aksi Kyu dengan Hyunseo.
“ye aboji, cha ! sebelum kalian
datang, aku dan Sang Jae memasak untuk kalian semua, bagaimana jika kita makan
sekarang ?”
MWO ? aku dan Sang Jae ? aku masak sendirian !! seharian ini kau hanya
berduaan dengan PSP mu itu ! CHO KYUHYUN !!
“benarkah ? adikku itu pandai memasak,
Kyuhyun~a !”
“nde, Hyung. Aku tahu itu..”
“geurae ? cha ! kita makan, wanginya
sudah menggodaku sejak pertama kali memasuki rumah ini”
Kami semua menuju ruang makan.
Chakkaman ! Kyu ? Kyu memangku Hyunseo ? ck ! terlihat manis sekali, apa kali
ini kau sedang berakting Kyu ?
“amma, aku ingin duduk di samping mu”
Request Hyunseo saat turun dari
pengkuan Kyu. Ku lihat Kyu dan ternyata Iapun sedang melihat kearahku dan
tersenyum padaku.
“ck ! aku iri dengan kalian berdua.
Pengantin baru itu memang menyenangkan bukan ? romantis.. Dan ! Hyunseoku, sepertinya Ia akan
menghabiskan banyak waktunya untuk Amma dan Appa baru. Benar begitu Seo~ya?”
“ye eomma, uhm malam ini aku ingin
menginap di rumah Appa baruku, aku ingin tidur bersama Amma. Eomma, izinkan
aku.. ne ?”
“ye ?”
Sontak aku kaget dengan permintaan
Hyunseo, aku melirik ke arah Kyu yang duduk sebrang kursiku.
“tidak boleh Hyunseo sayang, lain kali
saja. Eo ? lain kali Aboji pasti mengizinkanmu..”
Sela Hyun Jae Oppa sebelum istrinya
menjawab pertanyaan putrinya.
“gwaenchana Hyung, senang jika Hyunseo menginap di sini”
“mwo?” tanyaku dengan suara nyaris tak
terdengar.
Cho
Kyuhyun !! Micheossoyo ??
Sang
Jae POV end
•••
Author
POV
“amma, boleh aku bantu ?”
Tanya Hyunseo menawarkan diri untuk
membantu Sang Jae membereskan meja makan. Semua sudah puang, dan pada akhirnya
keinginan Hyunseo diizinkan oleh kedua orangtuanya.
“tidak perlu sayang, kau pergi sikat
gigi dan siap siap tidur, eo ?”
“nde.. ah ! dimana sikat giginya ?”
“uhm, tanyakan pada appa , oke ?”
“oke”
Seperti biasa, gadis kecil itu menjwab
oke dengan gayanya.
Hyunseo pun berlari kecil menemui appa
barunya itu yang sedang duduk di ruang tengah.
“APPA !!”
Panggilnya dari kejauhan. Namun
Kyuhyun sama sekali tidak menjawabnya. Ia asyik memainkan game di PSP nya.
“APPA !”
Sudah berkali kali Hyunseo melambai
lambaikan tangannya di depan wajah Kyuhyun namun tetap saja konsentrasi penuhnya
hanya untuk PSP.
“CHO KYUHUN !!”
Teriak Sang Jae yang sedari tadi
ternyata mengikuti Hyunseo.
“eo ? mian. Mworago ?”
“aish ! jinja ! BAGAIMANA BISA ADA
MANUSIA BERKALI KALI MEMANGGILMU DAN BAHKAN DI DEPAN WAJAHMU, TAPI KAU TETAP
SAJA TIDAK MENDENGARNYA ?”
“amma, tidak boleh meninggikan suara
saat berbicara dengan appa. Amma tidak sopan !”
Hyunseo bersusah payah naik ke atas
sofa dan duduk disamping Kyuhyun. Sedangkan Sang Jae masih dengan tatapan tajamnya menatap
Kyuhyun. Perlahan Kyuhyun mematikan PSP
dan meletakannya di atas meja.
“lama lama akan ku buang PSP itu !”
Celoteh Sang Jae saat melangkah kesal
menuju dapur tuk meneruskan pekerjaannya.
Kyuhyun hanya diam dan tersenyum. Ia
sadar bahwa Ia suka sekali membuat Sang Jae marah. Menurutnya, pernikahan ini
tidak terlalu buruk.
“eo , Hyunseo~ya.. benar tadi kau
memanggilku ? ada apa ?”
“appa sudah sikat gigi ? ayo kita
sikat gigi bersama, dan berikan sikat gigi untukku”
“joha ! kaja !”
Ajak Kyuhyun bersemangat sambil
mengambil tubuh mungil itu ke dalam pangkuannya.
Sang Jae tersenyum melihat dari
kejauhan tepat di dapur saat Kyuhyun memangku Hyunseo.
“appa, setelah ini kita tidur bersama,
eo ?”
Tanya Hyunseo ketika sedang menggosok
gigi.
“uhuk ! uhuk !”
Kyuhyun tersedak #keselek odol pas lagi sikat gigi.
“appa ! gwanchana ?”
“eo gwaenchana Seo~ya”
“mwo ? appa memanggilku Seo~ya ? aigoo aku senang sekali”
Kyuhyun membersihkan mulutnya dan
mengacak acak rambut Hyunseo.
“cha ! anak manis, sudah malam kita
tidur “
Dan lagi lagi, Kyuhyun memangku Hyunseo.
Sang jae sudah menyelesaikan tugasnya.
Dan kini Ia sedang duduk di ruang tengah sambil menonton tv. Iapun kembali
tersenyum saat melihat Kyuhyun memangku Hyunseo.
“chakkaman ! appa tidak mengajak amma
tidur ?”
Tanya Hyunseo di dalam pangkuan Kyuhyun
dan sontak Kyuhyun menghentikan lankahnya di ruang tengah tepat di depan Sang
Jae duduk.
“mwo ?”
“appa, uri aboji selalu mengajak
eommaku tidur jika sudah malam”
“jinja ?”
“eoh “
Jawab Hyunseo sembari mengangguk.
“cha ! Sang Jae~ya, tidur!”
“ah annie~yo. Bukan begitu. Appa harus
mengajaknya seperti ini “amma, ayo kita
tidur” !”
Sang Jae melongo melihat tingkah
keponakannya itu. Begitu juga dengan Kyuhyun, Ia hanya bisa mengambil nafas
panjangnya dan membuangnya dengan kasar.
“joha ! amma, ayo kita tidur !”
Sang Jae semakin melongo bukan hanya
melihat tingkah keponakannya, namun kata kata Kyuhyun berhasil membuatnya sulit
bernafas. Ya ! walaupun itu hanya kata kata yang diajarkan oleh seorang gadis
kecil, namun tetap saja panggilan “amma” yang keluar dari mulut Kyuhyun
terdengar sangat berpengaruh untuknya.
Hyunseo turun dari pangkuan Kyuhyun
dan menarik tangan Kyu mendekat kearah Sang Jae.
“amma !”
Panggil Hyunseo namun Sang Jae masih
terlarut dalam lamunannya.
“AMMA !”
Kali ini Hyunseo meninggikan suaranya,
namun tetap tidak berhasil.
“CHO SANG JAE !!”
Nah ! teriakan Kyuhyun itulah berhasil
membuat Sang Jae tersadar .
“bagaimana bisa ada manusia berkali
kali memanggilmu dan bahkan di depan wajahmu, tapi kau tetap saja tidak
mendengarnya ?”
Tanya Kyuhyun dengan santai mengulang
kata kata yang sama seperti kata kata Sang Jae untuknya tadi.
“itu kata kataku!”
“baguslah jika kau sudah sadar”
“amma? Appa?”
Hyunseo melongo melihat tingkah amma
dan appanya.
“ah, Hyunseo~ya.. sudah malam, kita
tidur eo ?”
Ajak Sang Jae sambil menarik tangan
Hyunseo, dan sejak tadi Hyunseo tidak melepas tangan Kyu.
“apa rencanamu ?”
Tanya Sang Jae dengan suara berbisik
saat Hyunseo melepaskan tangan appa dan ammanya dan berlari naik keatas ranjang
Sang Jae, ya seperti rencana sebelumnya, kamar yang mereka gunakan untuk
berekting adalah kamar Sang Jae.
“jangan buat Hyunseo curiga, kita
ikuti saja keinginannya. Dan jalankan peran kita”
Jawab Kyuhyun dengan suara yang nyaris
tak terdengar dan keduanya sambil melihat kearah Hyunseo.
“amma ! appa ! kemarilah !”
Kyuhyun dan Sang Jae melangkah bersama
menghampiri Hyunseo.
“amma tidur di sebelah sini”
Ajak Hyunseo sambil menepuk nepuk
kasur dengan tangan kanannya. Lalu Ia menepuk nepuk kasur dengan tangan
kirinya.
“appa di sebelah sini, aku tidur di
antara appa dan amma”
Kyuhyun dan Sang Jae sempat saling
melirik dan pada akhirnya mereka menyetujui keinginan keponakannya itu.
“amma, tidurlah menghadapku, eoh ?”
Hyunseo menarik tangan kanan Sang Jae
keatas perut Hyunseo, memposisikannya agar Ia tidur menyamping ke arah Hyunseo
dan secara tidak langsung wajahnya menghadap ke arah Kyuhyun.
“appa juga”
Hyunseopun menarik tangan kiri Kyuhyun
dan meletakannya di atas perut Hyunseo tepat di atas tangan Sang Jae.
Dan alhasil, karena posisi kepala
Hyunseo tidur sejajar dengan bahu Sang Jae. Kyuhyun menghadap langsung ke arah
wajah Sang Jae.
“eotte ?”
Tanya Kyuhyun tanpa suara dengan
ekpresi wajahnya yang canggung.
“Hyunseo~ya, cepat tidur. Sudah
terlalu malam sayang”
“uhm” Hyunseo menggelengkan kepalanya
“aku belum bisa tidur jika belum di nyanyikan Tree Bears, amma aku ingin amma
menyanyikan itu lagi untukku, aku merindukanmu amma”
Melihat Sang Jae mengeluh tanpa suara,
Kyuhyun tersenyum menahan tawanya. Sang Jae tersadar akan senyum jahil Kyu dan
Ia langsung membulatkan matanya.
“amma, ppali !”
Rengek Hyunseo.
“ppali !”
Kyuhyun mengulangi keinginan Hyunseo
tanpa suara sambil membulatkan matanya. #balas dendam ceritanya.
Sang Jaepun menyerah pada akhirnya Ia
menyanyikan lagu itu, lagu yang biasa Ia nyanyikan ketika Ia sedang menina
bobokan Hyunseo sejak kecil.
“gom semari ka. Han jibe itso. Appa
gom, umma gom, aegi gom. Appa gommun tung-tung-hae. Omma gommun nal-shin-hae.
Aegi gommun na bul-gwi-yo-wo. Hishuk hishuk cha-rhan-da”
Wajah Kyuhyun memerah menahan tawa.
Sedangkan Sang Jae terlihat pasrah sekaligus menahan malu. Karena sama saja
seperti Sang Jae menyanyika lagu itu untuk Kyuhyun, karena jelas jelas wajah
mereka berhadapan tanpa penghalang dan lagi tangan mereka saling menggenggam.
Sejenak Kyuhyun dan Sang Jae diam,
mereka sama sama berharap keponakannya itu sudah tidur.
“apa Ia sudah tidur?”
Tanya Kyuhyun dengan suara sekecil
mungkin.
Sang Jae sedikit mengangkat kepalanya
tuk melihat wajah Hyunseo. Dan ! Hyunseo pun ikut melihat wajah Sang Jae.
“amma, mengapa amma diam ? ayo
lanjutkan lagi..”
Dengan lemas, Sang Jae langsung
menjatuhkan kepalanya ke atas bantal.
“amma !“
Panggilnya sambil menggoyahkan tangan
yang sedari tadi tidak Ia lepas.
“gom semari ka. Han jibe itso. Appa
gom, umma gom, aegi.........”
“chakkaman ! amma , aku bosan. Aku
ingin amma dan appa menarikan lagu itu”
“mwo ?”
Tanya Kyuhyun sontak kaget.
“Hyunseo~ya, sudahlah, ini sudah
malam. Kau tidur. Uhm ?”
“amma, aku janji setelah ini aku akan tidur.
Amma”
Kyuhyun melepaskan tangannya, dan
bangkit dari posisi tidurnya.
“kajja !”
“eoddi ?”
“kita menari ?”
Ajak Kyuhyun yang terlihat masih bisa
tersenyum di bandingkan dengan Sang Jae. Sang Jae sepertinya sudah terlihat
lelah.
Cha ! kini posisi mereka tepat di
depan ranjang. Sedangkan Hyunseo duduk di atas ranjang.
Kyuhyun dan Sang Jae sempat melirik.
Namun kali ini lirikan mereka bukan likan tajam, kali ini mereka tertawa.
Kyuhyunpun mengangguk ke arah Sang
Jae, menandakan bahwa Ia sudah siap dan pada akhirnya merekapun barnyanyi dan
menari bersama.
“gom semari ka. Han jibe itso. Appa
gom, umma gom, aegi gom. Appa gommun tung-tung-hae. Omma gommun nal-shin-hae.
Aegi gommun na bul-gwi-yo-wo. Hishuk hishuk cha-rhan-da. gom semari ka. Han
jibe itso. Appa gom, umma gom, aegi gom. Appa gommun tung-tung-hae. Omma gommun
nal-shin-hae. Aegi gommun na bul-gwi-yo-wo. Hishuk hishuk cha-rhan-da . gom
semari ka. Han jib......”
“ssssst !”
Potong Kyuhyun saat melihat Hyunseo
sudah lelap dalam tidurnya.
“ck ! sepertinya kita keasyikan
menari”
Sang Jae menghampiri Hyunseo dan
menyelimuti Hyunseo dengan selimut lalu mencium kening Hyunseo.
“selamat tidur, Hyunseo~ya..”
Kyu masih berdiri di posisinya,
melihat setiap gerak gerik Sang Jae, Ia tak dapat berkedip sedikitpun. Kyuhyun
benar benar kagum dengan senyumnya saat mencium kening Hyunseo dan saat
mengucapkan selamat tidur.
Ia tidak boleh terlihat gugup, maka Ia
memutuskan tuk segera meninggalkan kamar Sang Jae.
“eoddi~yo ?”
Langkah kyuhyun terhenti tepat di depan
pintu kamar.
“aku akan tidur di kamarku”
“jangan bercanda Kyu~ya, kita belum
dapat istirahat dari sutradara, bagaimana jika Hyunseo bangun dan melihat bahwa
kita tidak tidur bersama ?”
Kyuhyunpun berbalik dan melangkah
cepat menuju ranjang dan segera tidur.
“geurae ! lagipula ada Hyunseo
diantara kita”
“mwo ?”
Tanya Sang Jae masih berdiri di
samping ranjang.
“ah ani. Cepat tidur. Bukankah besok
kita akan ke taman bermain bersama ?”
Sang Jae menuruti perintahnya. Namun
kini mereka tidur saling memunggungi, menyembunyikan senyum canggung mereka.
Keesokan
harinya..
“amma, ireona !”
Hyunseo mencoba membangunkan amma dan
appanya. Ya Ia bangun lebih dahulu, untung saja Sang Jae dan Kyuhyun sudah
menjalankan skenario dengan baik.
“Hyunseo~ya, ini hari minggu..”
Keluh Sang Jae sambil menutup
kupingnya dengan batal.
“ck ! appa, ireona !”
“eoh. Satu jam lagi”
Jawab Kyuhyun dengan suara lemasnya.
“andwae ! andwae~yo ! amma ! appa !
chebal ireona ! bukankah hari ini kita akan ke taman bermain ?”
Rengek Hyunseo sambil menggoyahkan
kedua tubuh orang tua angkatnya itu dengan sekuat tenaga.
“eoh aku bangun ..”
Jawab Kyuhyun sambil memposisikan
tubuhnya duduk sembari menyender pada dipan ranjang.
“amma !”
Sang Jaepun berusaha membuka matanya.
“hmm aku bangun”
“astaga amma ! wajah appa sangat
tampan saat bangun tidur. Bukankah amma pernah mengatakan bahwa amma benar
benar ingin memiliki suami yang tampan saat bangun tidur ? Amma, appa bukan
hanya tampan, tapi sangat tampan !”
“mwo ?”
“uhm”
Tanya Kyuhyun kaget dengan kalimat
panjang yang baru saja Hyunseo utarakan. Kyupun langsung mengarahkan wajahnya
ke arah Sang Jae. Namun Sang Jae hanya menjawabnya dengan kata “uhm” dan kembali memejamkan matanya.
Author
POV end
Kyuhyun
POV
“astaga amma ! wajah appa sangat
tampan saat bangun tidur. Bukankah amma pernah mengatakan bahwa amma benar
benar ingin memiliki suami yang tampan saat bangun tidur. Amma, appa bukan
hanya tampan, tapi sangat tampan !”
“mwo ?”
“uhm”
kaget ? jelas aku kaget dengan apa
yang Hyunseo katakan. Namun, mengapa Sang Jae hanya menjawab “uhm” ?
aku melirik ke arah wajahnya. Namun
lagi lagi, aku tak dapat mengedipkan mataku, Sang Jae.. seperti inikah wajahmu
saat tidur ? polos dan ku akui Ia sangat cantik bahkan di saat bangun tidur.
“amma, chebal .. jangan tutup mata
lagi. Ayo bangun !”
“uhm arasseo arasseo..ara Hyunseo~ya.
Cha ! kalian mandilah, akan ku buatkan sarapan”
“uhm, appa. Appa mandi duluan eoh ?
aku akan membantu amma merapikan tempat tidur”
“kau saja yang duluan, biar appa yang
membantu amma merapikan tempat tidur. Oke ?”
Ya entah mengapa aku merasa nyaman
dengan panggilanku sebagai appa dan Sang Jae sebagai amma.
“oke”
Mwo ? Ck ! lucu sekali gayanya.
“Seo~ya, siapa yang mengajarkan gaya oke mu itu ?”
“amma “
Dengan polosnya Ia mengutarakan jari
telunjuknya ke arah Sang Jae.
“cha ! aku mandi dulu. Appa , tepati
janji mu oke ?”
“janji apa ?”
“mengajaku jalan dan membantu amma
merapikan tempat tidur”
Ku lihat Sang Jae tertawa kecil, ck !
mengapa terlihat melegakan saat Ia tersenyum seperti itu ?
“oke”
Jawabku sembari mengikuti gayanya
dengan mengunjuk jari manis dan kedipan mata.
“ck ! aku tidak pernah mengajarinya
dengan jari manis”
Ujar Sang Jae yang sedari tadi belum
mengeluarkan suaranya.
“ amma! menyingkirlah.. kita sama sama
merapikan tempat tidur ini”
Ommo ! wajahnya memerah, cha !
menyenangkan sekali. ;>
“jangan memanggilku dengan sebutan itu
!”
“wae ? bukankah kita masih berekting
?”
“CHO KYUHYUN ! KELUARLAH ! KAU HANYA
MENGHAMBAT PEKERJAANKU !”
“AMMA,
JANGAN MENINGGIKAN SUARAMU SAAT BERBICARA DENGAN APPA”
Teriak Hyunseo dari kamar mandi.
“cha ! sepertinya ponakanmu itu lebih
memihak padaku. hahaha”
BUGH
! #efek
Yup ! tepat sebuah bantal melayang ke
kepalaku.
“keluarlah !”
Mwo ? Ia mengusirku? Ck ! sepertinya
Ia lupa bahwa Ia tinggal di apartementku.
“oke oke !!”
Kyuhyun
POV end
•••
Author
POV
di
taman bermain..
“selamat datang Tuan, kami sarankan
Tuan membeli tiket paket happy family. Dengan pembelian dua tiket dewasa, anda
akan mendapatkan satu tiket gratis untuk anak di bawah 5 tahun, mendapatkan
potongan harga 25%, 2 kali foto gratis dan gratis 3 kaus couple dengan persyaratan wajib Ayah,
Ibu, dan anaknya memakai kaus couple selama bermain di dalam untuk semua
wahana. Bagaimana ?”
Begitulah sambutan penjaga tiket.
Kyuhyun dan Sang Jae melongo, mereka
kaget dengan paket yang di tawarkan. Happy
Family ? Kaus Couple ?
“amma ! appa ! ppali !”
Rengek Hyunseo sembari menggoyahkan
kedua tangannya. Tangan kanan Ia menggenggam tangan Kyu dan sebelah lagi Sang
Jae.
“animida, kami bukan su....”
“aku beli tiket paket happy family”
Ujar Kyuhyun memotong kalimat yang
baru saja Sang Jae utarakan pada penjaga tiket.
“ini kausnya, silahkan di pakai dan
berfoto di pintu selatan. Gamsahamnida”
Cha ! kaus yang bertulisan “I Love
You, MOM” di pakai oleh Kyu, sedangkan Sang Jae menggunakan kaus bertulisan “I
Love You, DAD” dan Hyunseo memakai kaus yang bertulisan “We are HAPPY FAMILY”.
“Kyu~a, apa yang akan kita lakukan ?”
“apa ? jangan tanya padaku. Bodoh !
tanya saja pada ponakanmu itu !”
Jawab Kyuhyun santai dengan kedua
tangan yang Ia masukan ke dalam saku celana jeans putihnya.
“aish ! jinja !” Ia sudah mengepalkan
tangannya hampir saja Ia layangkan ke kepala Kyuhyun, namun Kyuhyun membalasnya
dengan melirik mata jahilnya itu ke arah Hyunseo dan terpaksa Sang Jae
mengurungkan niatnya itu karena sedari tadi Hyunseo memperhatian aksi kedua
orang tua angkatnya itu. “huft !
Hyunseo~ya, kau ingin bermain apa ?”
“amma , aku ingin masuk ke istana
boneka, memancing boneka, menembak bebek, makan permen kapas, es krim cokelat,
naik bianglala, berfoto bersama appa dan amma, me..”
“kajja !!”
Ajak Kyuhyun sembari mengambil tubuh
mungil Hyunseo ke dalam pangkuannya dan menggenggam tangan Sang Jae.
“ige mwo~ya ?”
Bisik Sang Jae yang tidak rela Kyuhyun
menggenggam tangannya. Sebenarnya Ia mau mau saja, hanya karena statusnya itu,
Kyu sudah memiliki kekasih dan lagi pernikahannya itu bukan atas keinginan
mereka berdua.
“jangan salah paham, aku hanya menarik
tanganmu, hanya sekedar mengajakmu, tidak lebih, sebelum kau lepas juga tadinya sudah mau aku lepas”
“appa, bawa aku kesana ! “
Hyunseo menunjuk box besar berisi boneka.
“kajja !!”
Ajak Kyu bersemangat melangkahkan
kakinya dengan cepat ke tujuan.
Sang Jae berjalan di belakang mereka,
memperhatikan sikap Kyuhyun yang
membuatnya kagum. Berkali kali kyu mencubit gemas pipi dan hidung Hyunseo, dan
di balas dengan canda tawa mereka.
“appa, ambilkan aku boneka apel hijau
itu, eoh ?”
“yang mana ? itu ? kau ingin itu ?”
Tanya Kyuhyun menunjuk nunjuk boneka
yang berada di dalam box yang kini berada di hadapan mereka.
“uhm”
Jawab Hyunseo dengan anggukan
antusiasnya.
“cha ! amma, masukan koinnya !”
Ucapan Kyu itu sontak membuat Sang Jae
tersedak dengan permen kapas yang Ia makan.
“uhuk ! uhuk ! amma ?”
“mwo ? kau beli permen kapas sendiri ?
dasar ! ppali ! aku sudah siap dengan stick ku”
Sang Jae merogoh saku celana jeans
seatas lututnya mengambil koin yang ada di sana.
“cha ! Seo~ya, kau turun dulu. eoh ?”
Kyu menurunkan tubuh mungil itu dan
bersiap untuk memancing boneka apel berwarna hijau sesuai dengan pesanan
Hyunseo.
“cha ! appa. Hwaitting !”
“uhm !”
“amma, A !”
Pinta Hyunseo untuk permen kapas yang
Sang Jae makan.
Selagi Kyuhyun memainkan box boneka
itu, Sang Jae menyuapi Hyunseo permen kapas sembari memberi semangat untuk
Kyuhyun.
Selain permainan itupun, mereka
habiskan waktu bersama mereka dengan memainkan berbagai macam permainan sesuai
dengan yang Hyunseo inginkan, dan di tutup dengan foto bersama saat keluar di
pintu selatan.
“amma, antarkan aku buang air kecil.
Ppali !”
“uhm, kajja !”
“aku tunggu disini”
Ujar Kyu sembari duduk di kursi
pengunjung depan pintu gerbang selatan.
Kyuhyun membuka Handphonenya dan
melihat pesan pesan dari Hyorin sekertaris Han itu yang ternyata sudah dari
tadi belum Ia buka.
“ternyata kau disini ?”
“mwo ? Hyorin~a”
Sontak Kyu yang tersadar akan
kehadiran Han Hyorin yang etah sejak kapan berada di samping tempat duduknya.
“chagi, kau tidak membalas pesanku.
Aish ! jinja ! ah chakkam ! kaus apa ini ? I Love You MOM ? “
Kyu langsung mengedarkan pandangannya,
mencari keberadaan Sang Jae dan Hyunseo dengan rasa panik.
“oh Hyorin~a, kita pergi , kajja !
pesanmu tadi mengajaku makan siang kan ? kajja ! “
Ajak Kyu menarik tangan Hyorin. Dan segera
keluar dari taman bermain.
Padahal sedari tadi Sang Jae melihat
Kyuhyun dengan Hyorin dari kejauhan saat Ia mengantarkan Hyunseo membeli es krim .
“abeonim,
eotte ? mengapa hati ku terasa sakit ? ANDWAE ! ANDWAE ! Sang Jae~ya, jangan !
“
Gumam Sang Jae di dalam hati saat
melihat Kyuhyun dengan sekertarisnya itu.
“amma ! gwanchanayo ?”
“uhm ? ah, ne ! Hyunseo~ya, kita
pulang kerumah mu. Kajja !”
“mwo ? appa, eoddiga ?”
“ah Ia ada urusan kantor mendadak
pulang duluan. Kajja ! aku rindu dengan Sarang eonni.”
“kajja, akupun merindukan eommaku itu”
Sang Jae menggandeng tangan kecilnya,
membawanya pulang kerumahnya menggunakan bus. Ck ! sedari tadi Hyunseo mengerutkan bibir dan
menggembungkan pipinya.
“Hyunseo~ya, waegeureo ?”
“amma ! aku ingin di pangku, dan mulai
sekarang panggil aku SEO~YA ! arachi ?”
“mwo ? ck ! ck ! ck ! sepertinya kau
menyukai Cho Kyuhyun”
“amma ! appa benar benar tampan, dan berhati mulia,
seperti malaikat . aigoo ! jika aku besar nanti, aku ingin menikah dengan appa.
Amma, jaga appa baik baik, jangan meninggikan suaramu jika sedang bicara pada
appa. Ck ! aku suka jika appa memanggilku SEO~YA ! “
Sepanjang perjalanan, Hyunseo hanya
membahas Appa barunya itu, sedangkan Sang Jae hanya mendengarkan celotehan
gadis cilik itu. Tak ada satu patah katapun yang bisa Ia utarakan, baik kata
iya maupun tidak.
Sesampainya di rumah Hyun Jae Oppa,
Sang Jae mengantarkan Hyunseo hingga bertemu dengan Sarang eonni di kamarnya.
Tak berniat tuk mampir berlama lama, Sang Jaepun memutuskan untuk pulang.
Walaupun Ia tak tahu harus pulang kemana karena suasana hatinya yang sedang
kacau.
Dan pada akhirnya, hingga malam tiba,
Ia memutuskan menghabiskan waktunya di halte dekat apartemen Kyuhyun semenjak
Ia pulang dari rumah Hyun Jae Oppa.
Dilihat bulatan kecil yang terpasang
di tangan kanannya, waktu tepat menunjukan jam 9 malam.
“Sang
Jae~ya, neo waegeureo ?”
Berkali kali Ia menanyakan keadaan
hatinya.
“Buruk
? Separah inikah ?”
TIIN
! TIIN ! #efek
Bunyi klakson mobil sedan hitam di depannya
itu berhasil membuyarkan lamunannya.
Si pemilik mobil menurunkan sedikit
kaca dan ..
“CHO KYUHYUN ?”
“hey Nona ! Kau tidak punya PR ? atau
kau lupa dengan tugasku ? malam malam begini kau sedang apa ? kurang kerjaan !”
“Aish ! kau ini ! “
Sang Jae mengepalkan tangannya menahan
emosi. Sedikit menarik nafas yang terkesan panjang.
“cepat masuk ! tugasmu itu hanya
bersisa satu minggu lagi ! gedung akan segera di buka. Jangan kau tunda ! PPALI
!!”
Sang Jae pun melangkahkan kakinya
mendekat mobil sedan itu dan hanya berdiri di depan pintu.
“Kyu~ya !”
“wae ?”
“tidak ada makan malam, aku belum
masak. Eotte ?”
“aish ! cepat masuk ! aku sudah makan
di luar dengan sekertaris Han”
Dan akhirnya Sang Jae pun masuk ke
dalam mobil sembari mengeluarkan berbagai macam umpatan kesal di hatinya.
“bodoh
! untuk apa aku memikirkannya, sedangkan seharian tadi Ia bersama kekasihnya ?”
“sejak
kapan kau memikirkan persoalan seperti ini Sang Jae~ya ?”
“cinta
? ck ! lelucon seperti apa itu ? bahkan
hidupku sebelumnya biasa saja tanpa memiliki seorang namjachingu”
Disamping itu, Kyuhyun pun mencoba
tetap fokus dengan mobil yang Ia bawa walaupun Ia sedang di selubungi rasa bersalah, Ia ingin sekali bertanya apakah gadis di
sebelahnya itu sudah makan ? kemana saja seharian tadi setelah dari taman
bermain? dan bagaimana dengan Hyunseo ? karena sejujurnya Ia merasa senang
dengan kehadiran Hyunseo, Kyuhyun senang di panggil “Appa” dan Kyuhyun juga
senang saat Ia memanggil gadis di sebelahnya itu dengan sebutan “Amma”, senang
melihat ekspresi gadis itu saat Kyuhyun menjailinya, kagum dengan sikap keibuan
yang Ia berikan kepada Hyunseo, kagum dengan segala yang Ia lakukan.
“apakah
ini hanya perasaan kagum ? atau aku benar benar mencintainya?”
To be Continued...
Langganan:
Postingan (Atom)